Komisi V Harap Jembatan Petuk Jadi Ikon Kupang
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/2018/11%20November/WhatsApp%20Image%202018-11-05%20at%2005.06.32.jpeg)
Kunjungan Kerja Reses yang di Pimpin Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis (F-Gerindra) bersama tim saat meninjau Jembatan Petuk, Kupang, NTT.Foto :Jayadi/rni
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis (F-Gerindra) berharap nantinya Jembatan Petuk yang terletak di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat menjadi obyek wisata baru di wilayah itu dan menjadi ikon Kota Kupang. Dana yang dihabiskan untuk pembangunan jembatan ini sekitar Rp 235,5 miliar.
“Jembatan Petuk nantinya akan dijadikan sebagai salah satu obyek wisata foto dan juga ikon di Kota Kupang ini,” ujar Fary saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI meninjau Jembatan Petuk, Kupang, NTT, Jumat (02/11/2018). Turut mendampingi kunjungan ini, Wali Kota Kupang Jefirstson Riwu Kore dan mitra kerja Komisi V DPR RI.
Nantinya, lanjut Fary, jembatan ini juga akan ditambahkam ornamen-ornamen yang memperkuat ciri khas NTT. Untuk mendukung pengembangan jembatan itu, Komisi V DPR RI juga telah menyetujui anggaran bagi penambahan ornamen jembatan. “Dan kami harap ada masukan dari pemerintah daerah untuk nuansa lokalnya ada dalam desainnya,” tutur Fary.
Fary berharap, pihak terkait juga segera bekerja dalam mempercantik jembatan ini, agar dapat langsung dinikmati oleh wisatawan dan juga warga lokal. “Kami akan meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, untuk segera berkoordinasi dengan Pemprov NTT dan Kota Kupang, sehingga dipasang ornamen khas NTT,” ucap legislator dapil NTT itu.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Kupang Jefirstson Riwu Kore berterima kasih kepada Komisi V DPR RI yang telah memberikan perhatian khusus untuk Kota Kupang. “Harapan kami bahwa ini menjadi ikon Kota Kupang dan tentunya akan menjadi tempat wisata bagi warga,” ucapnya.
Sebagai informasi, jembatan ini sudah dibangun sejak 2015 dan diklaim sebagai pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi gelagar beton prestressed (pra tekan). Jembatan Petuk menggunakan konstruksi dengan tipe prestressed concrete girder yang dirancang sepanjang 320 meter. (jay/sf)